find out another file in google search box

Rabu, 09 Januari 2013

Cara Pengobatan Kanker Payudara

Kanker Payudara
“Kanker Payudara”, mendengar namanya membuat kita merasa ngeri, terutama kaum hawa (wanita). Memang kanker payudara sebagian besar diderita kaum wanita, terutama yang sudah menginjak usia dewasa. Kanker payudara sebenarnya bisa dicegah, atau setidaknya di deteksi lebih awal, sehingga resiko keganasan dapat dihindari. Pada bahasan kali ini , saya ingin mengulas tentang kanker payudara dalam sudut pandang ilmu kedokteran, dengan menambahkan penjelasan singkat pada istilah-istilah medis yang ada, yang dapat sedikit membantu menjelaskan maksudnya.

A.   Pengertian
Kanker Payudara (Carsinoma Mammae) adalah kanker yang ditimbulkan atau berasal dari parenkim (bagian dari paru), stroma (kelenjar gondok), areola (area hitam susu) dan papilla mamma (putting susu).
B.   Faktor predisposisi (yang melatarbelakangi terjadinya kanker)
Beberapa faktor resiko timbulnya  Kanker Payudara dalam kalangan oncologist (specialis kanker:Muchlis Ramli, dkk, 2000)  di antaranya :
  1. Umur > 30 tahun, bertambah besar sampai usia 50 tahun dan setelah menopause
  2. Tidak kawin / Nulipara (kehamilan pada usia tua) setelah 35 tahun risikonya 2 kali lebih besar
  3. Anak pertama   lahir setelah usia 35 tahun
  4. Menarche (haid pertama) kurang dari 12 tahun risikonya 1,7-3,4 kali lebih tinggi dari pada wanita dengan menarche yang datang pada suia normal atau lebih dari 12 tahun.
  5. Menopause datang terlambat lebih dari 55 tahun, resikonya 2,5-5 kali lebih tinggi
  6. Pernah mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara risikonya 3-9 kali lebih besar
  7. Adanya kanker payudara kontralateral (bagian tengah), risikonya 3-9 kali lebih besar
  8. Pernah mengalami operasi ginekologis (organ reproduksi)-tumor ovarium, riskonya 3-4 kali lebih intggi
  9. Radiasi dinding dada resikonya 2-3 kali lebih besar
  10. Ada riwayat keluarga yang menderita kanker payudara pada ibu, saudara perempuan ibu, saudara perempuan, adik/kakak, risikonya 2-3 kali lebih tinggi.
  11. Kontrasepsi oral (pil KB) pada penderita tumor payudara  jinak seperti kelainan fibrokistik yang ganas akan meningkatkan resiko untuk terjadi kanker payudara 11 kali lebih tinggi.
C.   Gejala klinis (gejala yang tampak)
Keluhan penderita kanker payudara :
1.    Bisa tidak ada keluhan
2.    Kanker Payudara umumnya tidak nyeri
3.    Ulcus (borok) / perdarahan dari ulcus
4.    Erosi (lecet) putting susu
5.    Perdarahan / keluar cairan dari putting susu
6.    Kadang nyeri pada payudara
7.    Kelainan bentuk payu dara
8.    Keluhan karena metastase (infeksi yang menjalar)
Gambaran klinis kanker mammae yang khas pada usia 35 tahun/lebih :
  1. Tumbuh progresif (cepat)
  2. Invasi (menjalar)atau nekrose (matinya jaringan otot/kulit) :
·         Batas tak jelas
·         Bentuk tidak teratur
·         Mobilitas (gerak) terbatas
·         Retraksi (mengkerut) kulit/papilla
·         Eritema (kemerahan) kulit
·         Peaue d’orange (kekuningan
·         Nodul satelit (benjolan sabit)
·         Ulcus (borok)
·         Tumor melekat dengan :
·         Kulit
·         M. pektoralis (otot dada)
·         Dinding thoraks (dada
  1. Menjadi metastase (menjalar)
·         Regional (sekitar payudara)
-          Pembesaran kel;enjar linfe aksila (ketiak)
-          Pembesaran kelenjar limfe mammaria interna (bagian dalam)
·         Organ jauh
D. Pemeriksaan yang perlu dilakukan :
Dasar diagnosis Kanker Payudara :
·         Dasar diagnosis klinis, tumor pada mamae yang tumbuh progresif dengan tanda-tanda infiltrasi dan atau metastase (menjalar)
·         Dasar diagnostic patologi (abnormal), tumor dengan tanda-tanda keganasan
Pemeriksaan :
1.    pemeriksaan klinis (tanda-2 fisik)
2.    pemeriksaan penunjang klinis (laboratorium)
3.    pemeriksaan sitologis/patologis ( lab.khusus deteksi kanker)
                 E.    Penatalaksanaan / Tindakan pengobatan
1.    Terapi kuratif :
Untuk kanker mamma stadium 0,I,II dan III
·         Terapi utama adalah mastektomi radikal modifikasi (pengangkatan sebagian besar payudara), alternative tomoorektomi + diseksi aksila
·         Terapi ajuvan, :
·         Radioterapi paska bedah 4000-6000 rads
·         Kemoterapi untuk pra menopause dengan CMF (Cyclophosphamide 100 mg/m2 dd po hari ke 1-14, methotrexate 40 mg/m2 IV hari  ke -1 siklus diulangi tiap 4 minggu dan flouroracil 600 mg/m2 IV hari ke-1 atau CAP (Cyclophosphamide 500 mg/m2 hari ke 1, adriamycin 50 mg/m2 hari ke-1 dan flouroracil 500 mg/m2 IV hari ke-1 dan 8 untuk 6 siklus.
·         Hormon terapi untuk pasca menopause dengan obat tamoksifen untuk 1-2 tahun
·         Terapi bantuan, roboransia (vit.B12),
·         Terapi sekunder bila perlu
·         Terapi komplikasi pasca bedah misalnya gangguan gerak lengan  (fisioterapi)
2.    Terapi paliatif (terapi stadium lanjut)
Untuk kanker mamma stadium III B dan IV :
a.    Terapi utama
·         Pramenopause (sebelum menopause), bilateral ovariedektomi (mengangkat kedua indung telur)
·         Pasca menopause (setelah menopause); 1) hormone resptor positif (takmosifen) dan 2) hormone resptor negative (kemoterapi dengan CMF atau CAF)
b.    Terapi ajuvan
·         Operable mastektomi simple (pembedahan payudara sebagian)
·         Inoperable radioterapi (penyinaran)
·         Cancer mamae inoperative (tidak dilakukan operasi):
·         tumor melekat pada dinding thoraks
·         odema lengan
·         nodul satelit yang luas
·         mastitis karsionamtosa
c.    Terapi bantuan ; roboransia (Vit.B12)
d.    Terapi komplikasi , bila ada komplikasi (penyakit lain yang menyertai)
Sekian dulu , semoga bermanfaat, pada postingan berikutnya akan saya bahas tentang pengobatan tradisional / alternative kanker payudara, trims

Tidak ada komentar:

Posting Komentar