“Kanker Payudara”, mendengar namanya
membuat kita merasa ngeri, terutama kaum hawa (wanita). Memang kanker payudara
sebagian besar diderita kaum wanita, terutama yang sudah menginjak usia dewasa.
Kanker payudara sebenarnya bisa dicegah, atau setidaknya di deteksi lebih awal,
sehingga resiko keganasan dapat dihindari. Pada bahasan kali ini , saya ingin
mengulas tentang kanker payudara dalam sudut pandang ilmu kedokteran, dengan
menambahkan penjelasan singkat pada istilah-istilah medis yang ada, yang dapat
sedikit membantu menjelaskan maksudnya.
A.
Pengertian
Kanker Payudara (Carsinoma Mammae) adalah kanker
yang ditimbulkan atau berasal dari parenkim (bagian dari paru), stroma (kelenjar gondok), areola (area
hitam susu) dan papilla mamma (putting susu).
B.
Faktor predisposisi (yang melatarbelakangi terjadinya
kanker)
Beberapa faktor resiko timbulnya Kanker
Payudara dalam kalangan oncologist (specialis
kanker:Muchlis Ramli, dkk, 2000) di
antaranya :
- Umur > 30 tahun, bertambah besar sampai usia 50 tahun dan
setelah menopause
- Tidak
kawin / Nulipara
(kehamilan pada usia
tua) setelah 35 tahun risikonya 2 kali lebih besar
- Anak
pertama lahir setelah usia 35 tahun
- Menarche (haid
pertama) kurang dari 12 tahun risikonya 1,7-3,4 kali lebih
tinggi dari pada wanita
dengan menarche yang datang pada suia normal atau lebih dari 12
tahun.
- Menopause datang
terlambat lebih dari
55 tahun, resikonya 2,5-5 kali lebih tinggi
- Pernah
mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara risikonya 3-9
kali lebih besar
- Adanya
kanker payudara kontralateral
(bagian tengah), risikonya 3-9 kali lebih besar
- Pernah
mengalami operasi ginekologis
(organ reproduksi)-tumor ovarium, riskonya 3-4 kali lebih
intggi
- Radiasi dinding dada resikonya 2-3 kali lebih besar
- Ada riwayat keluarga yang menderita kanker payudara pada ibu, saudara perempuan ibu, saudara perempuan, adik/kakak, risikonya 2-3 kali lebih tinggi.
- Kontrasepsi oral (pil KB) pada penderita tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik yang ganas akan meningkatkan resiko untuk terjadi kanker payudara 11 kali lebih tinggi.
C.
Gejala klinis (gejala yang tampak)
Keluhan
penderita kanker payudara
:
1.
Bisa tidak
ada keluhan
2.
Kanker
Payudara umumnya tidak
nyeri
3.
Ulcus (borok) / perdarahan dari ulcus
4.
Erosi (lecet) putting susu
5.
Perdarahan
/ keluar cairan dari putting susu
6.
Kadang
nyeri pada payudara
7.
Kelainan
bentuk payu dara
8.
Keluhan
karena metastase (infeksi
yang menjalar)
Gambaran
klinis kanker mammae yang khas pada usia 35 tahun/lebih :
- Tumbuh progresif
(cepat)
- Invasi
(menjalar)atau
nekrose (matinya
jaringan otot/kulit) :
·
Batas tak jelas
·
Bentuk tidak teratur
·
Mobilitas (gerak) terbatas
·
Retraksi (mengkerut)
kulit/papilla
·
Eritema
(kemerahan) kulit
·
Peaue d’orange (kekuningan
·
Nodul
satelit (benjolan sabit)
·
Ulcus (borok)
·
Tumor
melekat dengan :
·
Kulit
·
M.
pektoralis (otot dada)
·
Dinding
thoraks (dada
- Menjadi metastase (menjalar)
·
Regional
(sekitar payudara)
-
Pembesaran
kel;enjar linfe aksila
(ketiak)
-
Pembesaran
kelenjar limfe mammaria interna
(bagian dalam)
·
Organ jauh
D. Pemeriksaan yang perlu dilakukan :
D. Pemeriksaan yang perlu dilakukan :
Dasar
diagnosis Kanker Payudara
:
·
Dasar diagnosis klinis, tumor pada mamae yang tumbuh progresif
dengan tanda-tanda infiltrasi dan atau metastase (menjalar)
·
Dasar diagnostic patologi (abnormal),
tumor dengan tanda-tanda keganasan
Pemeriksaan :
1.
pemeriksaan klinis (tanda-2 fisik)
2.
pemeriksaan penunjang klinis (laboratorium)
3.
pemeriksaan sitologis/patologis ( lab.khusus deteksi kanker)
E.
Penatalaksanaan / Tindakan pengobatan
1.
Terapi kuratif :
Untuk
kanker mamma stadium 0,I,II dan III
·
Terapi utama adalah mastektomi radikal
modifikasi (pengangkatan
sebagian besar payudara), alternative tomoorektomi + diseksi aksila
·
Terapi ajuvan, :
·
Radioterapi paska bedah 4000-6000 rads
·
Kemoterapi untuk pra menopause dengan CMF
(Cyclophosphamide 100 mg/m2 dd po hari ke 1-14, methotrexate 40 mg/m2 IV
hari ke -1 siklus diulangi tiap 4 minggu
dan flouroracil 600 mg/m2 IV hari ke-1 atau CAP (Cyclophosphamide 500 mg/m2
hari ke 1, adriamycin 50 mg/m2 hari ke-1 dan flouroracil 500 mg/m2 IV hari ke-1
dan 8 untuk 6 siklus.
·
Hormon terapi untuk pasca menopause dengan obat tamoksifen untuk 1-2
tahun
·
Terapi bantuan, roboransia (vit.B12),
·
Terapi sekunder bila perlu
·
Terapi komplikasi pasca bedah misalnya
gangguan gerak lengan (fisioterapi)
2.
Terapi paliatif (terapi stadium lanjut)
Untuk
kanker mamma stadium III
B dan IV :
a.
Terapi utama
·
Pramenopause (sebelum menopause),
bilateral ovariedektomi
(mengangkat kedua indung telur)
·
Pasca
menopause (setelah
menopause); 1) hormone resptor positif (takmosifen) dan 2) hormone resptor negative (kemoterapi
dengan CMF atau CAF)
b.
Terapi ajuvan
·
Operable
mastektomi simple (pembedahan payudara sebagian)
·
Inoperable
radioterapi (penyinaran)
·
Cancer
mamae inoperative (tidak
dilakukan operasi):
·
tumor melekat pada dinding thoraks
·
odema lengan
·
nodul satelit yang luas
·
mastitis karsionamtosa
c.
Terapi bantuan ; roboransia (Vit.B12)
d.
Terapi komplikasi , bila ada komplikasi (penyakit lain yang
menyertai)
Sekian dulu , semoga bermanfaat, pada postingan
berikutnya akan saya bahas tentang pengobatan tradisional / alternative kanker
payudara, trims
Tidak ada komentar:
Posting Komentar